Cimahi – metropaginews.com || Puluhan pengurus Badan Kerjasama Organisasi Wanita atau BKOW Provinsi Sumatera Barat belajar kearifan lokal di Kampung Adat Cireundeu, Cimahi.
Selain melihat pagelaran kesenian dan budaya masyarakat Kampung Adat Cireunde, para pengurus BKOW Sumbar ini pun disuguhi makanan khas berbahan dasar singkong.
Untuk diketahui, masyarakat Kampung Adat Cireundeu berada di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Sejak ratusan tahun lalu, masyarakat Kampung Adat Cireundeu tak pernah makan nasi, Jumat (29/7/ 2022).
Hadir dalam acara kunjungan BKOW Sumbar tersebut, Plt. Wali kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana; Ketua BKOW Jawa Barat, Euis Siti Julaeha; Ketua GOW Kota Cimahi, Midjiati Ningsih; Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Dadan Darmawan, Camat Cimahi Selatan, Dani Bastiani, dan Ketua TP-PKK Kelurahan Leuwigajah, Ria Apriani.
Sedangkan dari BKOW Sumbar, hadir Ketua BKOW Sumbar, Ny. Fitria Amalia Audy Joinaldy; Ketua Ketua GOW kabupaten Pasaman, Ny. Deni Sabar AS; ketua GOW Kota Payakumbuh, Ny. Machdalena Erwin Yunaz, Ketua GOW kabupaten Solok Selatan, Ny. Betti Yulian Efi; Ketua GOW Kabupaten Pesisir Selatan, Ny. Eliza Rudi Hariyansyah; Ketua GOW Kabupaten Padang Pariaman, Ny. Yusnelly Rahmang; Ketua GOW kabupaten Pasaman Barat, Ny. Fitri Risnawanto; Ketua GOW Kabupaten Agam, Ny. Nila Irwan Fikri; Ketua GOW Kabupaten Solok, Ny. Kurniati Jon Firman Pandu; dan Ketua GOW Kota Bukittinggi, Ny. Eva Marfendi.
Menurut abah Widi, Masyarakat adat Cireundeu merupakan masyarakat yang memegang teguh tuntunan dari para leluhur.
“Sejak 1918 sesepuh Kampung Adat Cireundeu sudah tidak makan beras sampai sekarang,”jelas Abah Widi.
Untuk makanan sehari-hari, masyarakat adat memakan beras singkong atau rasi. Selain itu, banyak makanan lain berbahan dasar singkong, seperti awug.
Tak hanya itu, masyarakat Adat Cireundeu juga memiliki tuntunan untuk menjaga alam dan menjaga budaya.
Salah satunya dipertunjukkan saat menerima rombongan pengurus BKOW Sumbar dengan tampilan angklung buncis yang dimainkan oleh anak-anak dari Kampung Adat Cireundeu.
Sementara itu, Plt Walikota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana menyambut baik kedatangan rombongan BKOW Sumbar ini dengan tangan terbuka.
”Banyak sekali kunjungan dari dalam dan luar negeri ke Kampung Adat Cireundeu ini. Oleh karena itu, di sini juga disediakan home stay di rumah penduduk untuk para tamu yang menginap di sini,”jelas Ngatiyana.
Kampung Adat Cireundeu ini juga menjadi rujukan mengenai program ketahanan pangan karena berhasil melakukan diversifikasi makanan pokok dari beras ke singkong sejak ratusan tahun lalu.
”Banyak penelitian dari dalam dan luar negeri ke Kampung Adat Cireundeu ini,”tambah Ngatiyana.
Sementara itu, Ketua BKOW Sumbar, Ny. Fitria Amalia Audy Joinaldy mengaku sangat terkesan dengan kearifan lokal yang ada di Kampung Adat Cireundeu Cimahi ini.
Selain kesenian dan budaya, Fitria melihat masyarakat di Kampung Adat Cireundeu berhasil menerapkan program ketahanan pangan dengan makanan berbahan dasar singkong.
”Kami jadi tahu berbagai makanan olahan berbahan dasar singkong, salah satunya beras singkong atau rasi,”jelas istri dari Wakil Gubernur Sumatera Barat ini.
Meski demikian, Fitria menilai agak sulit untuk saat ini melakukan diversifikasi makanan pokok beras ke singkong di Sumatera Barat.
Pasalnya, beberapa kabupaten di Sumatera Barat merupakan daerah penghasil beras.
”Tapi kami akan upayakan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai asupan makanan bergizi, salah satunya mengurangi karbohidrat dari nasi dengan singkong,” jelasnya.
Fitria menilai pihaknya banyak belajar mengenai kearifan lokal dari kunjungan ke Kampung Adat Cireundeu Cimahi ini.
”Kami bersama para ketua GOW se-Sumatera Barat akan mengambil hikmah dari kunjungan ini untuk diterapkan di masing-masing kabupaten kota,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rustandi/Sahroni
Editor : Tedy Yana Setiawan
