Bupati Manggarai Gelar Panen Simbolis Pada Sawah di Desa Tal
MANGGARAI NTT – METROPAGINEWS.COM || Pada hari Selasa, Tanggal 20 Februari 2024, Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A. melakukan panen simbolis padi sawah di Tal, Desa Tal, Kecamatan Satar Mese. Panen simbolis ini dilakukan di lahan milik petani yang mendapat bantuan bibit padi Inbrida varietas Cakra Buana tahun 2023 dari Pemerintah Pusat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai.
Adapun total bantuan benih dari Kementerian Pertanian RI untuk Kabupaten Manggarai adalah sebanyak 25 ton, untuk kawasan seluas 1000 hektar di areal persawahan yang mendapat pengairan dari Irigasi Wae Mantar 2, dengan perincian: Desa Tal seluas 664 ha untuk 26 kelompok tani, Desa Paka seluas 231 ha untuk 12 kelompok tani, Desa Wewo seluas 79 ha untuk 4 kelompok tani, dan Desa (Persiapan) Ulungali seluas 26 ha untuk 2 kelompok tani. Dari bantuan benih tersebut, berdasarkan pengukuran produksi melalui proses ubinan, diperoleh hasi produktivitas sekitar 7,5 sampai 9,8 ton per hektar.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Laurensius A. Laoth, SP menyampaikan estimasi perhitungan dirata-ratakan adalah delapan ton per hektar, dikali 1000 hektar, menjadi 8000 ton gabah kering. “Kalau kemudian dikonversi menjadi beras, menjadi 3997,76 ton beras (3.997.760 kg beras). Jika dirupiahkan dengan harga beras sekarang yaitu Rp. 13.000/kg, maka diperoleh hasil sebesar Rp. 51.970.000.000,-,” paparnya.
Plt. Kadis Laurensius juga menjelaskan bahwa kegiatan pengembangan padi sawah di Kecamatan Satar Mese mengalami fluktuasi produksi dalam lima tahun terakhir. Karenanya Pemerintah Kabupaten Manggarai bersama Pemerintah Kecamatan Satar Mese serta stakeholder pendukung lainnya melakukan gerakan besar dengan menutup sementara irigasi Wae Mantar 2 selama 5 bulan, terhitung mulai tanggal 1 Mei 2023 sampai 30 September 2023.
“Tanggal 1 Oktober irigasi kembali dibuka untuk penanaman padi sawah dan untuk mendukung upaya peningkatan produksi pasca penutupan air irigasi, kami menyiapkan bantuan benih padi,” jelas Laurensius.
Sementara itu, Bupati Hery Nabit dalam sambutannya menyampaikan bahwa panen simbolis adalah salah satu tanda upaya bersama dalam melihat situasi perubahan iklim. “Penutupan irigasi (Wae Mantar 2) kemarin itu juga untuk menjawab perubahan iklim. Alam sedang berubah. Kita harus beradaptasi. Mencoba.
Daripada berdiam diri menerima nasib. Kita putus mata rantai hama dan penyakit melalui pergiliran pola tanam (akibat penutupan irigasi), dan ternyata berhasil dengan baik,” ungkapnya. Untuk diketahui, selama proses penutupan irigasi, para petani menggunakan lahan sawah mereka untuk jenis tanaman lain yakni kedelai.
Terkait hasil positif dari padi sawah kali ini, Bupati Manggarai meminta agar masyarakat mengatur keuangan dengan baik. “Untuk tahun yang tidak pasti kondisi perekonomiannya ini, berapa pun pendapatan kita tahun ini, harus diatur dengan baik,” pinta Bupati Hery yang juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kelompok Tani, PPL, Camat Satar Mese, serta para kepala desa yang berperas dalam program ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh, S.I.K., M.H ; Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai FAUZI S.H., M.H.; utusan dari Kodim 1612 Manggarai; Sekretari Daerah Drs. Jahang Fansi Aldus, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah.
“Kalau pada hari ini hadir juga unsur Forkopimda, itu karena panen raya ini adalah salah satu langkah dalam penanganan inflasi. Inflasi ini menjadi atensi bersama (Forkopimda) dan semoga dengan panen di Satar Mese ini harga beras bisa ditekan karena stok beras di Manggarai aman,” pungkasnya.*
Komentar Klik di Sini