Bandung – metro paginews.com : H. Cucun Ahmad syamsurizal, S.Ag.,M.Ap., sebagai anggota DPR RI 2017-2024 sekaligus sebagai ketua fraksi PKB, di nyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor untuk bidang ilmu administrasi publik di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung.Rabu (25/1/2023)
Dalam penelitian disertasinya Cucun Ahmad Syamsulrijal mengambil judul Efektivitas pengelolaan APBN dengan menggunakan automatic stabilization dalam menghadapi krisis.
Dalam acara sidang promosi doktor ini di hadiri oleh banyak pejabat antara lain wakil ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, ketua MPR RI Bambang Soesatyo, dan para anggota DPR RI.
Dari kalangan eksekutif hadir Kapolri jenderal Sigit Listyanto, menteri keuangan Sri Mulyani, menteri desa Abdul Halim Iskandar, menteri ketenagakerjaan Ida Fauziah dan beberapa anggota BPK RI, Sementara dari lembaga yudikatif hadir ketua komisi yudisial pejabat mahkamah agung serta pejabat kejaksaan agung
Sidang yang di laksanakan di Graha Sanusi Hardjadinata UPAD tadi pagi, Cucun dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, efektivitas pengelolaan APBN dengan menggunakan kebijakan otomotif stabilization dalam menghadapi krisis, merupakan disertasinya yang dipresentasikan dihadapan tim promotor yang diketuai Yogi Suprayogi Sugandi S.Sos., M.A.,Ph.D , menjelaskan bahwa, ketika kondisi ekonomi menghadapi turbulensi pemerintah bisa merespon melalui dengan kebijakan countercyclical
“Terdapat dua pendekatan countercyclical yang bisa digunakan oleh pemerintah yaitu kebijakan diskresi dan kebijakan automotic stabilization, jelas Cucun di hadapan penguji
Cucun juga mengatakan bahwa, Indonesia pernah mengalami 4 kali siklus bisnis yang mempengaruhi stabilitas ekonomi secara signifikan, bahkan satu diantaranya berujung pada krisis politik yang mengakibatkan tumbangnya rezim pemerintahan orde baru, adapun empat krisis yang dimaksud adalah krisis ekonomi pada 1980-an dan disebabkan berakhirnya “booming” minyak bumi, kemudian terjadi pada 1997 sampai 1998 dan 2008 yang disebabkan subprime mortgage di Amerika serikat. Dan yang mutakhir pada tahun 2020 lalu akibat pandemi covid-19.
Berdasarkan pengalaman di atas untuk meredam efek buruk siklus bisnis dan krisis ekonomi diperlukan intervensi pemerintah dengan membuat kebijakan stimulus fiskal yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dari masa krisis dan tidak berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan secara luas.tegasnya
Cucun mengklaim, berdasarkan kajian empiris dan teoretis yang dilakukan, terdapat beberapa hal penting yang harus menjadi catatan dan pertimbangan pemerintah yang bisa di jadikan modal dalam menghadapi potensi terjadinya krisis di masa yang akan datang.
“Penelitian ini menemukan bahwa, kebijakan fiskal automatic stabilization efektif digunakan untuk menghadapi krisis ekonomi, ketika kondisi ekonomi mengalami resesi, kebijakan automatic stabilization mampu secara efektif mendorong pertumbuhan ekonomi naik sampai ke garis potensialnya.pungkas Cucun
Reporter : Jaelani