Rabu, Oktober 2, 2024

Degradasi Para Pemuda dalam Memimpin

Must Read
OPINI – METROPAGINEWS.COM || Presiden pertama Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa berilah aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia. Kata-kata dari presiden pertama ini membuat banyak muncul pertanyaan tentang apa maksut dan tujuan dari kata-kata yang diucapkan oleh presiden pertama itu.

Hal ini tidak terlepas dari yang Namanya semangat para pemuda dalam memperjuangkan nilai keadilan, kemakmuran, persatuan dan kesatuan bangsa. Peran pemuda dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat diperlukan karena para pemuda memiliki jiwa pemberani, dam memiliki jiwa pemimpin.

Dalam hal ini, pada masa pra-kemerdekaan banyak pemimpin di Indonesia yang berjiwa muda dan pemberani, seperti: Jendral Soedirman, Sutan Syahrir dan lain-lain.

Peran pemuda dalam membentuk sebuah negara sangatlah penting karena para pemuda harus menjadi gardan terdepan dalam upaya membangun atau membentuk sebuah negara yang adil dan Makmur serta bangsa yang sejahtera. Pemuda juga bisa disebut fondasi dalam integritas bangsa Indonesia karena merupakan para pemuda memilki jiwa pemberani sekaligus memiliki jiwa pemimpin.

Namun, pada zaman sekarang atau lebih dikenal zaman reformasi, banyak sekali para pemuda yang mengalami degradasi dalam memimpin bangsa Indonesia dibandikan pada zaman pra-kemerdekaan.
BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan

Hal itu terlihat dari banyaknya para pemuda yang melakukan tindakan dengan tujuan untuk kesenangan pribadi atau kelompok seperti: tawuran, minum-minuman keras, mental instan, serta kejahatan lainnya yang dapat merugikan orang yang ada disekitar. Adanya sikap ini membuat para pemuda menghilangkan fungsinya sebagai fondasi atau sebagai alat untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ini merupakan salah satu sikap disintegritas bangsa Indonesia yang dapat membentuk pandangan yang salah terkait dengan makna dari para pemuda sesungguhnya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah minimnya sikap bijaksana dari dalam diri para pemuda tentang perkembangan dunia modernisasi yang semakin canggih. Dengan adanya dunia modernisasi ini, banyak pemuda yang menghilangkan fungsinya sebagai fondasi dari terbentuknya bangsa Indonesia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan serta mencerdaskan kehidupan bangsa karena kemampuan berpikir yang minim dan kurangnya filter serta kurangnya bijaksana dalam diri para pemuda.

Sebenarnya, perkembangan modernisasi bukanlah hal yang menjadi hambatan bagi para pemuda untuk bisa menjadi pemimpin yang dapat memimpin negara ini dengan bijaksana, adil dan Makmur, tetapi hal tersebut tergantung dari para pemuda itu sendiri, bagaiman para pemuda bijak dalam memfilter perkembangan modernisasi saat ini.

Oleh karena itu, pemerintah sebagai petinggi negara harus lebih memperhatikan para pemuda agar bisa membangkitkan semangat dan jiwa pemimpin dari para pemuda seperti pada zama pra-kemerdekaan, sehingga fungsi dari para pemuda sebagai fondasi atau sebagai penopang negara ini dapat terwujud.

Campur tangan orang tua juga sangat diperlukan agar bisa mendidik anaknya supaya bisa menjadi anak yang baik dan bisa menjadi para pemuda yang menjunjung tinggi sikap nasionalisme.



Oleh: Yohanes Gegot
Sekolah: SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Facebook Comments

Latest News

Sukses Ungkap Clandestine Lab Narkotika Jenis Sabu Satnarkoba Polres Malang Dapat Penghargaan Dari Kapolda Jatim

MALANG-METROPAGINEWS.COM || Bertepatan dengan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 yang dilaksanaannya di' Lapangan Mapolda Jatim, Selasa(1/10/2024). Kasat Satnarkoba...

More Articles Like This