MANGGARAI TIMUR NTT – METROPAGINEWS.COM || Menjelang Pesta Demokrasi Pemilu Serentak 2024, perbincangan politik pun kian ramai di tengah Masyarakat.
Keramaian itu sebagian disumbang oleh geliat sosialisasi parpol melalui para caleg dari pusat hingga pelosok negeri termasuk di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Kontestasi Pemilu Legislatif untuk merebut kursi DPRD Manggarai Timur kali ini semakin semarak dengan kehadiran figur-figur baru dalam Daftar Calon DPRD Matim.
Satu dari sekian banyak figur itu adalah Petrus Cucur Radison, S I.Kom ia maju sebagai Caleg DPRD Dapil Kecamatan Lamba Leda Timur dan Lamba Leda Selatan, dari Partai Golkar dengan monor urut caleg (7).
Pice, begitu beliau ini biasa disapa teman-temannya merupakan sosok yang cerdas, sederhana, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang telah teruji melalui dunia kerja yang cukup lama dilakoninya. Selain jenjang profesional, Pice juga aktif dalam pergaulan sosial-politik yang menghantarkannya menjadi politisi di Partai Golkar. Selanjutnya Golkar mempercayakan Pice menjadi Caleg untuk DPRD Manggarai Timur dari Dapil Lamba Leda Timur dan Selatan.
Kepada Media ini, Putra asal Kampung Kedel, Desa Watu Lanur ini mengatakan kesiapannya untuk mewakili warga Lamba Leda Timur dan Selatan. Keberanian untuk mengikuti kontestasi Pemilu Legislatif 2024 didorong oleh kepedulian Pice pada kondisi pembangunan wilayah Lamba Leda Timur dan Selatan yang nampak tidak terlalu diprioritaskan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Timur. Bahkan sejak Manggarai Timur terbentuk sejak 17 Juli 2007, kondisi infrastruktur jalan di Lamba Leda Timur dan Selatan tak banyak berubah dari era sebelum Manggarai Timur menjadi daerah otonomi baru.
Dengan mengikuti kontestasi Pemilu Legislatof untuk DPRD Matim ini, Pice berharap ia akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat di Dapil Lamba Leda Timur dan Selatan sehingga pada saatnya bisa menjadi corong warga Lamba Leda Timur dan Selatan untuk memperjuangkan perubahan nyata di tempat itu
.
Soal peran menjadi corong perjuangan rakyat ini, sesungguhnya bukan hal baru bagi Pice. Selama ini ia sudah kerap kali mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak merakyat. Kritikan-kritikan tersebut tak banyak dipedulikan Pemerintah Daerah karena Pice dianggap seperti rakyat kebanyakan yang tak punya kuasa menakutkan bagi pemerintah. Dengan mengikuti kontestasi kali ini, Pice berharap ia segera memiliki kekuasaan untuk mewujudnyatakan kritikan-kritikan yang dilontarkan sebagai rakyat biasa selama ini.



Komentar Klik di Sini