OPINI – METROPAGINEWS.COM || Alvin Toffler seorang penulis revolusi komunikasi dan futurology Amerika, pernah menyatakan bahwa akan terjadi pergeseran Masyarakat industri menjadi Masyarakat informasi. Dan pernyatan itu kini terjadi. Masyarakat saat ini, semakin ingin memburu informasi yang hadir dengan berbagai ciri khasnya tersendiri.
Informasi itu di bagi kesana kemari melalui sebuah jejaring maya yang dikenal sebagai internet. Internet bukan lagi sesuatu yang asing bagi lapisan Masyarakat saat ini. Tik-tok, Lazada, Shoppe, Toko Pedia, serta Gojek dan masih banyak lainnya adalah wujud nyata dari internet yang banyak digunakan Masyarakat saat ini. Berdasarkan laporan terbaru We Are Social bahwa saat ini ada sebanyak 5,35 miliar pengguna internet 2024.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan tingkat penetrasi pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 79,5 persen menunjukkan peningkatan sebesar 1,31 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini tentunya menimbulkan fenomena baru dalam kehidupan Masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Paradigma new ekonomi, istilah yang merefleksikan berbagai macam aktifitas dengan basis internet. Hal ini juga membawa istilah baru dalam kehidupan Masyarakat yakni e-business atau kegitan bisnis-berbisnis melalui internet.
Bisnis itu berupa kegitan menjual atau menawarkan jasa maupun barang. Meningkatnya permintaan barang dan jasa dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadikan internet sebagai sarana untuk mempermudah pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Ya, cukup banyak ditemukan anak muda saat ini yang sudah memulai bahkan sukses dengan berbisnis online atau berbisnis dengan internet, hanya dengan bermodal situs atau blog gratisan, konten tentang penawaran jasa maupun barang melalui tik-tok, serta foto produk atau jasa yang ingin ditawarkan.
Bahkan seseorang yang berbisnis dengan internet bisa memiliki toko dalam internet. Bayangkan saja anak remaja pun mampu mendirikan toko dalam internet dan menjual berbagai jenis barang, dan dalam usia muda mereka sudah mampu menerima penghasilan.
Hal ini patut diapresiasi. Dan hal ini tentunya membawa dampak positif pada ekonomi Masyarakat yang pastinya keadaan ekonomi dapat diperbaiki menjadi lebih baik dan layak. Dibalik itu semua, adanya faktor pendorong menjadikan hal tersebut semakin mengalami kesuburan selain dari perkembangan globalisasi adapun diantaranya yakni hematnya dana yang di keluarkan, modal yang sangat murah, waktu yang dibutuhkan sangat singkat, tidak perlu mendirikan kantor dan mencari karyawan, banyaknya waktu enjoy, pekerjaan menjadi lebih mudah dan menyenangkan, dan tentunya penghasilanpun lebih dari cukup.
Inilah mengapa adanya tuntutan bagi generasi muda yang sedang duduk di bangku sekolah untuk mempelajarai teknologi dan internet sejak dini, bahkan untuk belajar soal teknologi saat ini semakin dikejar-kejar dan semakin bersaing. Tentu nantinya ini bukan lagi menjadi tuntutan melainkan sebuah kewajiban untuk menguasai dunia internet. Maka perlunya melangkah dan berjelajah dalam dunia internet, sekiranya semua lapisan Masyarakat menemukan sebuah new ekonomi.
Oleh: Olivia Gisman Demorin SMAK Seminari, Labuan Bajo