Selasa, Februari 18, 2025

Literasi Sebagai Penyangkal Hoaks

Must Read
OPINI – METROPAGINEWS.COM || Pada jaman sekarang,begitu banyak persoalan yang mulai menghantar bangsa Indonesia pada situasi kehancuran. Salah satu persoalan yang sangat terkenal dan berpengaruh bagi banyak orang adalah hoaks/berita bohong.

Hoaks merupakan informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya.Dengan kata lain, hoaks diartikan sebagai upaya mempertahankan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan pembaca maupun pendengar (Diskominfo 18 Juli 2022).

Hal ini sangat berdampak buruk untuk kondisi psikologis,dan apabila begitu saja percaya dengan hoaks akan menimbulkan trauma psikologis secara langsung maupun tidak langsung serta dapat menimbulkan kecemasan. Bahkan orang-orang Indonesia sangat aktif menggunakan media sosial, baik itu untuk membagikan informasi, saling chattingan, posting kegiatan-kegiatan pribadi maupun bersama dan lain sebagainya. Banyak orang menggunakan media sosial tanpa mengetahui secara baik nilai kegunaan dari media sosial tersebut.

Oleh karena itu, upaya pencegahan sejak dini mesti diprioritaskan baik itu melalui edukasi kaum remaja maupun masyarakat secara umum tentang pentingnya literasi sebagai penyangkal hoaks.

Akibat dari kebiasaan pada media sosial tersebut, banyak orang yang terlena dengan banyaknya berita-berita dan postingan-postingan tipuan.

Sebab, di dalam media sosial banyak orang yang bebas memposting apa saja semau mereka. Setiap orang kemudian tidak bisa membedakan berita yang benar dan berita yang bohong (hoaks). Hampir pasti, di hadapan media sosial banyak orang apalagi dengan pengetahuan yang rendah menjadi korban penyebaran berita hoaks. Selain menjadi korban, tanpa disadari banyak pengguna media sosial yang tidak sadar ikut menyebarkan berita bohong (hoaks) baik melalui WA maupun Facebook.

Salah satu penyebab utama dari penyebaran hoaks adalah rendahnya pengetahuan karena kurangnya minat membaca dan menulis sebagai sumber pengetahuan.Dalam menghadapi persoalan hoaks tersebut, Literasi sebagai jalan yang harus ditempuh untuk menangkal hoaks. Jika masyarakat mengharapkan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara maju dan berkembang dengan cepat,maka kemampuan literasi masyarakat harus diteruskan.Salah satu caranya adalah dengan membangun kesadaran diri untuk selalu aktif dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan dengan baik untuk meningkatan kualitas hidupnya.
BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan

Dalam tulisan ini, penulis hendak menawarkan beberapa gagasan solutif untuk dapat mencegah dan mengatasi kasus penyebaran hoaks yang sudah meraja lela di media sosial.

Pertama, keluarga Sikap kritis harus tertanam dari keluarga. Setiap orang tua harus memiliki tanggung jawab bagi anak-anak mereka untuk menanamkan sikap kritis. Misalnya, dengan mendukung anak dalam menyediakan buku-buku bacaan, sarana tulis menulis, dan lain sebagainya.Dengan begitu, dalam perkembangannya setiap anak akan berkembang dalam budaya kritis.

Kedua, Sekolah Literasi mesti dibudayakan di lingkungan sekolah.Sebab sekolah merupakan tempat bertumbuh dan berkembangnya seorang anak dalam banyak aspek termasuk bacatulis.

Sekolah dalam hal ini harus menunjang kebutuhan bacatulis anak didik seperti;, menulis majalah dinding, karya ilmiah, menyediakan banyak buku bacaan di perpustakaan, dan lain sebagainya. Ketiga, Pemerintah mempunyai peran penting dalam meningkatkan literasi masyarakat.

Perpustakaan-perspustakaan daerah mesti diperbanyak di berbagai tempat, termasuk dengan segala sumber bacaan di dalamnya. selain itu pemerintah juga harus mencantumkan literasi dalam kurikulum pendidikan sekolah.

Yang paling utama adalah Remaja-remaja sekarang harus memahami konsep dari hoaks agar mereka bisa menjaga diri supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Perlu di ketahui bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintah itu sendiri.

Informasi mengenai penyebaran hoaks yang terjadi pada remaja, pemerintah harus memberikan informasi secepatnya kepada masyarakat terutama di lembaga-lembaga sekolah supaya kasus ini tidak terjadi lagi atau mengurangi peningkatan kasus tersebut karena tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa orang yang akan melakukan hal tersebut.

Oleh karena itu pemerintah sepatutnya membuat banyak program untuk meningkatkan kualitas kinerja terhadap masyarakat.



Oleh: Ermelinda Hayati
(Siswi kelas XII IPA SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo)

Facebook Comments

Latest News

Ekosistem KI Nasional Diperkuat, Pemerintah Susun Strategi Jangka Panjang

JAKARTA – METROPAGINEWS.COM ll Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem Kekayaan Intelektual (KI) di...

More Articles Like This


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/metropaginews/public_html/wp-includes/functions.php on line 5464