BerandaBerita POLRINazar Pembawa Petaka Totalitas Kapolsek Gantiwarno Rela Tidak Pulang Demi Tugas KLB...

Nazar Pembawa Petaka Totalitas Kapolsek Gantiwarno Rela Tidak Pulang Demi Tugas KLB Keracunan Massal

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Kapolsek Gantiwarno rela tidak pulang demi tugas yang di jalaninya. Rabu (16/4/2025).

 

 

Peristiwa tidak terduga yang melanda Desa Karangturi Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten Jawa Tengah, yang beberapa waktu lalu tengah jadi sorotan karena kasus keracunan massal, membuat seorang IPTU Suprihadi Kapolsek Gantiwarno bertugas extra.

Apalagi setelah Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo pada15 April 2025 meninjau langsung ke lokasi dan menetapkan kejadian tersebut menjadi Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

Meskipun kasus ini masih bisa di tangani, namun semakin banyak korban bertambah dari hari ke hari,maka Bupati Klaten menyatakan secara resmi sebagai KLB.

Sebagai kepolisian sektor yang bertugas serta bertanggung jawab untuk memimpin dan mengawasi di wilayah Kecamatan serta menjaga keamanan dan memberikan pelayanan pada masyarakat,KLB ini menjadi tugas yang benar benar perlu penanganan sampai semua terungkap.

Iptu Suprihadi mengatakan bahwa setiap 2 jam sekali dirinya harus terus meng update dan ninjau perkembangan terkini dari pos KLB yang di perintahkan Bupati,sejak korban keracunan massal yang selalu bertambah.

Pos KLB itu sendiri adalah pos tambahan untuk menangani korban keracunan massal.

Di sela waktu awak media sempat mendatangi Kapolsek di kantor Polsek Gantiwarno yang berada di Jl.Jabung Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan secara kebetulan ada di tempat.

Dalam istirahatnya Iptu Suprihadi menceritakan dengan detail ketika awak media menanyakan beberapa pertanyaan terkait siapa penyelenggara acara yang menyebabkan terjadinya banyak jatuh korban akibat keracunan.

Kapolsek mengatakan ” penyelenggara itu adalah salah satu warga yang punya Nazar kepada warga.
Jadi ada keluarga Pak Waluyo dari Riau itu punya Nazar kepada warga, katanya kalo dia pulang nanti akan bersenang-senang bersama dengan menanggap Wayang ,” jelasnya.

Di ketahui Waluyo adalah tuan rumah sekaligus penyelenggara acara Wayangan tersebut.

Tentunya jika ada hajatan pasti ada jamuan,dari makanan ringan, hingga nasi kotak yang di sajikan serta minum,”imbuhnya.

Acara wayangan itu mulai dari pukul 20.00 sampai pukul 03.00 dini hari.
Dalam selang waktu 1X24 jam barulah beberapa warga keluhkan rasa mual di sertai muntah muntah yang akhirnya di bawalah ke Puskesmas terdekat untuk jalani pengobatan,” paparnya.

“Karena korban semakin bertambah pihak Puskesmas akhirnya merujuk sebagian pasiennya ke beberapa Rumah Sakit.
Antara lain
Rs.Bagas waras
Rs.Soeradji Tirtonegoro
Rs.Bhayangkara
Cakra Husada
Rs.Jiwa Daerah
Puskesmas Gantiwarno,”ungkapnya.

Sempat dalam obrolannya Iptu Suprihadi mengatakan” saya ini belum pulang dari kejadian itu, gimana mau pulang saya harus update 2 jam sekali masa harus bolak-balik Boyolali, katanya.

Sampai semua terungkap selesai baru bisa pulang,ujar Iptu Suprihadi.

” Ya siapa yang tau kalo acara niatnya untuk senang bersama warga malah jadi peristiwa berujung petaka,” pungkasnya.

Reporter : Desi

Komentar Klik di Sini