CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Untuk mendengarkan secara langsung keluhan dan aspirasi para pedagang pasar tradisional, calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Jateng VIII (Cilacap-Banyumas) dari Partai Gerindra nomor urut 2, H Mohamad Sunan Arief blusukan di pasar tradisional Cilacap, Selasa (24/1/2024).
Kali ini Sunan (panggilan akrab H Mohamad Sunan Arief) blusukan di Pasar Gede Cilacap.
Di pasar daerah kota tersebut, Sunan mendapat sambutan baik dari pedagang maupun pembeli yang ada di pasar tersebut.
Rata-rata pedagang mengeluh tentang sepinya pasar, sehingga mereka menyampaikan aspirasinya.
Sunan mengatakan, blusukannya ini dinamai Gerebek Pasar.
“Setelah saya bincang-bincang dengan para pedagang, saya menyimpulkan bahwa pasar mulai sepi. Ini suatu hal yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Sehingga, sebutnya, hal ini menimbulkan pertanyaan bagi dirinya, pasar kok mulai sepi? “Ini mengkhawatirkan. Padahal pasar tradisional merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat. Kita ini adalah masyarakat, yaitu hidup dengan pasar tradisional. Sekarang orang kan maunya pergi ke pasar modern, nyaman, mall, supermarket. Tapi harganya lebih mahal. Padahal penghasilannya nggak setara, tetapi maunya berbelanja. Karena apa, karena suasananya nyaman,” ucapnya.
Bagi Sunan, di sini pemerintah harus melek, tanggap. Jadi, pasar tradisional itu harus dimodernisasi supaya tempatnya nyaman, bersih, dan buat pedagang-pedagangnya enak, begitu. Pembeli masih pada datang karena tempatnya harus mengikuti zaman.
“Kita sekarang harus serba modern. Orang maunya bersih, maunya nyaman. Jadi, pasar harus diperbaiki, supaya dia terang, tidak gelap, dan bersih. Jalan harus lebar, supaya kami ini tidak desel-deselan. Kebersihan, sekarang harus dibersihkan. Kebersihan itu sebagian dari iman,” ungkapnya.
Ditanya ada rencana jika jadi anggota legislatif akan memperbaiki pasar, Sunan menuturkan bahwa ini tugasnya pemda. “Kita ini bisa mendorong pemda untuk segera melakukan perbaikan pasar. Anggaran perlu berapa untuk perbaikan pasar, itu kita bicarakan bersama anggota DPR-nya supaya kita bisa masukkan data-datanya ke dalam APBN agar turun anggarannya ke APBD untuk membangun pasar. Kalau nggak lewat APBN, kita cari program-peogram pemerintah lainnya yang bisa kita gunakan untuk perbaikan pasar. Jangan sampai pasar ketinggalan zaman, dan akhirnya ditinggal,” jelas Sunan.
Kalau pasar ditinggal banyak yang dirugikan, katanya. Padahal ekonomi bersumbernya di sini, di pasar tradisional. “Kalau mall-mall, yang tambah kaya pemilik mall, dia kaya tambah kaya lagi. Sedangkan pedagang-pedagang pasar itu gimana, kita akan pikirkan nasib mereka ke depan,” tegasnya.
Tentang harapan pedagang adanya simpan pinjam, Sunan mengungkapkan nantinya simpan pinjam dikelola untuk menggelontorkan anggaran.
Simpan pinjam, ujarnya, atau program perdana dan pemurah ini akan kita gelontorkan dan sedang dipikirkan.
“Insya Allah kita sudah siap, mulai banyak bincang dengan koperasi-koperasi, dan itu merupakan salah satu program Prabowo-Gibran juga. Itu adalah menguatkan dan mengembangkan koperasi-koperasi yang menyalurkan pendanaan murah dan mudah kepada para pedagang kecil.
“Insya Allah, kalau kita jadi, kita akan perhatikan itu bagaimana akses pada keuangan yang mudah dan tidak berbelit, njlimet kayak di bank. Ini buat pedagang kecil dan kita harus ngasih akses yang mudah,” pungkas Sunan Arief.
Fatimah, salah satu pedagang buah di Pasar Gede mengakui, pasar ini sekarang nggak bisa diandalkan. “Sekarang sepi, jelek. Dulu malah banyak pembelinya,” katanya.
Ditanya bantuan dana, Fatimah langsung merespon bahwa bantuan dana itu perlu. “Sangat dibutuhkan bagi pedagang kecil untuk jualan,” ucapnya.
Harapannya, (Sunan) supaya berhasil (jadi anggota legislatif). “Biar (pasar) nggak kayak gini terus-lah,” kata Fatimah.
JAKARTA – METROPAGINEWS.COM || Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) telah meluncurkan platform Online Marketplace KHUSUS Produk...