Kab. Bandung – metropaginews.com || Karang Taruna menghadiri launching program bantuan Sosial dan pelayanan SKTM Online di Gedung SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu) Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (9/9/22).
Pada kesempatan tersebut Ketua Karang Taruna juga turut menerima bantuan Hibah untuk Oprasional Oranisasi dan kegiatan sosial yang sasaran penerimanya untuk semua kecamatan yang ada di kab.Bandung .
Adapun Bantuan yang di berikan Dinas Sosial kabupaten kepada Kepada Karang Taruna sebesar Rp.250.000.000., Secara langsung Bupati Dadang supriatna memberikan secara simbolis di Gedung SLRT tadi siang.
Rully Yuliana menjelaskan kepada awak media, dengan mendapatkan Bantuan Hibah ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah kepada Karang Taruna kabupaten Bandung,Untuk itu Rully Yuliana sebagai Ketua Karang Taruna mengatakan akan menyalurkankan batuan yang di terimanya keasetiap karangtaruna yang ada di wilayah Kabupaten Bandung .
Degan kepengurusan Karang Taruna yang ada di 31 kecamatan ,Rulli Yuliana akan memaksimalkan bantuan tersebut dan optimis ini merupakan langkah awal yang baik untuk menjalakan roda organisasi Karang Taruna yang bisa mendukung program pemerintahan kabupaten Bandung yang Bangkit Edukatif Dinamis ,Agamis dan Sejahtra ( Bedas).imbuhnya
Dengan adanya louncing pelayanan SKTM online, Yang tadinya secara langsung datang ke Dinas Sosial Kabupaten Bandung di Soreang, saat ini tidak usah datang ke Dinas Sosial, cukup dibantu melalui desa masing-masing di 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung. Nantinya ada petugas di desa maupun kelurahan yang pada akhirnya tidak ada keterlambatan dalam pelayanan, sehingga masyarakat bisa melakukan langkah-langkah cepat atau suatu rencana, di antaranya untuk berobat,” tutur Dadang Supriatna usai melaksanakan launching bantuan sosial dan SKTM Online.
Bupati Bandung mengungkapkan, SKTM ini dibutuhkan oleh masyarakat bagi masyarakat yang belum mempunyai KIS (Kartu Indonesia atau BPJS.
“Terutama warga masyarakat yang tergolong lemah, sehingga kita di sini menyediakan SKTM Online,” katanya.
Pemkab Bandung, imbuh Dadang Supriatna, turut memberikan bantuan sosial kepada sejumlah penerima manfaat. “Dasarnya adalah mulai dari musrenbang, dan juga dari beberapa e-pokir dan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), yang pada akhirnya menjadikan sebuah bantuan secara langsung diberikan semua melalui rekening masing-masing, dan tidak berupa tunai,” katanya.
Tidak berupa tunai, kata dia, kenapa? Karena menjaga hal yang tidak diharapkan. Selanjutnya dalam menyikapi inflasi saat ini, dan saat ini negara lagi kondisi inflasi, kata Dadang Supriatna, pihaknya sudah mempersiapkan program-program yang berpihak kepada masyarakat. Di antaranya, kelompok usaha bersama (Kube), salah satu program yang rutin dilaksanakan dan tentunya sangat membantu masyarakat.”Dan ada beberapa pegiat sosial di lapangan, baik PKH desa, PKH kecamatan, dan juga PSM, Puskesos, juga kita berikan perhatian berupa bantuan insentif. Sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam mendata dan nanti tidak ada lagi kesalahan,” katanya.
Saat ini, katanya, pihaknya sedang mempersiapkan sistem dasboard, sehingga bisa melaksanakan zoom untuk mengetahui berapa jumlah masyarakat miskin di masing-masing desa di Kabupaten Bandung.
” Melalui dashboard Ini kita bisa melihat secara lengkap. Insya Allah akan selesai akhir Desember 2022. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kesenjangan sosial, tidak ada lagi salah sasaran dalam pemberian bantuan sosial,” jelasnya.
Bupati Bandung pun menjelaskan, bahwa bantuan langsung tunai (BLT), yang disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia sudah berjalan, pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak secara nasional. “Tentu, kami sifatnya pemantauan. Untuk bisa melancarkan program tersebut dari Presiden. Tapi dalam hal pendataan dan pengawalan dari Puskesos, dan yang lainnya mengawal. Saya sudah instruksikan kepada para camat untuk bisa mensukseskan program-program dari pemerintah pusat, provinsi, dan juga APBD Kabupaten Bandung yang pada akhirnya sesuai dengan peruntukan dan tidak salah sasaran,” katanya.
Ia juga menjelaskan, bahwa di Kabupaten Bandung terdapat 130.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). ”
Saat ini memang kami lagi mendata, berapa sebenarnya yang harus mendapatkan bantuan. Tapi karena program ini sudah dikelola, dan semuanya sudah terdata, kami hanya pengawasan karena masing-maisng program ada petugas yang ditugaskan tentunya untuk bisa memberikan informasi seakurat mungkin,” pungkasnya.
Reporter : Jaelani
Komentar Klik di Sini