Dampak Pencabulan Terhadap Anak Dibawah Umur

OPINI – METROPAGINEWS.COM || Kasus pencabulan saat ini menjadi trending diberbagai topik pembicaraan dan bahkan media-media besar. Tak dapat dipungkiri kasus-kasus ini didominasi oleh remaja dibawah umur yang menjadi korban atas napsu-napsu tak tertahan dari orang yang tak memiliki hati nurani. Seperti kasus, (Kakek-kakek Pensiunan Guru di Probolinggo cabuli anak tetangga jumat, 24 November 2023).

Kejadian itu mengakibatkan korban jatuh sakit dan trauma yang cukup besar. Kebanyakan remaja yang menjadi korban tersebut lebih memilih untuk menjauhkan diri dari keramaian (menyendiri) bahkan tak sedikit pula yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena depresi dan juga stress memikirkan cibiran-cibiran dari orang tentang dirinya nanti. Pencabulan yang dilakukan terhadap anak dibawah umur tentunya akan berdampak pada psikologis maupun perkembangan lainya terhadap anak tersebut.

Dampak psikologis terhadap anak-anak akan melahirkan trauma berkepanjangan yang kemudian dapat melahirkan sikap tidak sehat seperti minder, takut yang berlebihan, perkembangan jiwa yang terganggu dan pada akhirnya berakibat pada keterbelakangan mental.

BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan

Adapun solusi yang dapat penulis tawarkan untuk menghindari terjadinya kasus pencabulan seperti ini anatara lain, pertama “menghindari tempat berbahaya”, seperti lingkungan yang sepi, gelap, atau kemungkinan menjadi tempat orang untuk bermabuk-mabukan adalah situasi yang sebaiknya dihindari karena, di lokasi tersebut memperbesar peluang bagi predator seks untuk melakukan aksinya.

Kedua, “berani bersikap tegas”, tidak dilarang untuk bersikap ramah kepada siapa pun. Namun, tetap harus menjaga image diri agar tidak dicap sebagai orang yang selalu berpikiran dan bersikap terbuka terhadap hal apa pun, apalagi bila berurusan dengan orang yang baru dikenal. Ketiga “jangan cepat percaya terhadap orang yang baru dikenal”, Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain.

Akan tetapi, bukan berarti bisa menaruh rasa percaya sepenuhnya, apalagi terhadap orang yang baru ditemui atau dikenal akan lebih baik bila sedikit menjaga jarak dengan mereka yang bukan anggota keluarga atau kerabat yang benar-benar dekat guna untuk menghindari kasus-kasus pencabulan ataupun pelecehan seksual lainnya. Mungkin itu saja solusi yang dapat penulis tawarkan untuk menghindari terjadinya kasus tersebut.

Oleh Sofiana Alfresa

SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo