BerandaPendidikanMbah Dragon Ubah Trik Sulap Jadi Trik Sukses Bisnis, Raih Gold Merlin...

Mbah Dragon Ubah Trik Sulap Jadi Trik Sukses Bisnis, Raih Gold Merlin Award Internasional

JAKARTA – METROPAGINEWS.COM || Dunia sulap Indonesia kembali menorehkan sejarah gemilang. Herry Budijanto Dragono atau yang akrab disapa Mbah Dragon, pesulap sekaligus dosen praktisi asal Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, berhasil meraih Gold Merlin Award 2025 yang dianugerahkan langsung oleh CEO International Magician Society (IMS) New York, Mr. Tony Hassini, Sabtu 8 November 2025.

 

Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dunia internasional atas karya spektakulernya berjudul “Magic Branding Concepts — Low Cost High Impact”, sebuah konsep inovatif yang menggabungkan seni sulap dengan strategi pemasaran modern untuk meningkatkan profit perusahaan secara signifikan.

 

Foto Unggahan Website 20251109 045028 0001

Pencapaian ini menandai langkah lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, ketika Mbah Dragon menerima Merlin Award untuk karyanya “Magic Marketing Concepts.”

Kini, dengan Gold Merlin Award, Mbah Dragon resmi menempati posisi puncak dalam jajaran pesulap berprestasi dunia.

Tak hanya itu, tahun ini juga menjadi momentum bersejarah karena penghargaan tertinggi tersebut untuk pertama kalinya diberikan kepada tujuh sesepuh dunia sulap Indonesia, yakni Brigjen Pol Victor Pujiadi, Winanto, Pambudi Sunarsihanto, Bing Raharja, Deddy Colt, Mr. Acauw, dan Mbah Dragon.

Syarat untuk menerima Gold Merlin Award sangat ketat. Seorang pesulap harus terlebih dahulu pernah menerima Merlin Award tingkat reguler dan memiliki kontribusi nyata yang berpengaruh di dunia sulap internasional.

Bagi Mbah Dragon, penghargaan ini bukan hanya pengakuan personal, tetapi juga tonggak penting yang membuktikan bahwa sulap dapat bertransformasi menjadi ilmu terapan dengan dampak ekonomi yang nyata.

 

Foto Unggahan Website 20251109 045028 0002

Dalam sesi presentasinya di hadapan Tony Hassini dan jajaran IMS, Mbah Dragon memaparkan inovasi luar biasa berupa teknik Prospecting berbasis trik sulap.

Melalui metode ini, seorang pemasar dapat menyampaikan product knowledge kepada calon pelanggan dalam waktu kurang dari dua menit — sebuah terobosan luar biasa mengingat metode konvensional seperti building rapport, mirroring, pacing, dan leading yang diajarkan dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP) biasanya membutuhkan waktu hingga 15 menit untuk membuka komunikasi efektif.

Dengan pendekatan kreatif ini, calon pelanggan tidak hanya fokus dan rileks, tetapi juga menikmati proses presentasi dalam suasana menyenangkan sehingga pesan produk dapat masuk ke memori jangka panjang.

Teknik ini bahkan memungkinkan handling objection dilakukan di awal, bukan di akhir proses, menjadikannya strategi pemasaran yang efisien dan revolusioner. Konsep inilah yang membuat Tony Hassini secara pribadi memberikan apresiasi luar biasa dan menganugerahkan Gold Merlin Award kepada Mbah Dragon.

Lebih jauh, Mbah Dragon juga mempresentasikan deretan inovasi lainnya yang memperlihatkan bagaimana trik sulap dapat menjadi marketing tools efektif untuk meningkatkan brand awareness dan brand engagement.

Beberapa karya yang turut diperkenalkan antara lain Floating Brand — trik orisinal yang diklaim dapat meningkatkan fengshui merek, Floating Invisible Chair yang telah mendapatkan hak cipta dan terbukti mampu menarik keramaian hingga membuat banyak penyewanya memperoleh penghargaan Best Booth di ajang Pekan Raya Jakarta Kemayoran, serta inovasi lain seperti Magic Book, Magic T-shirt, Impossible Box, Black Hole Tetrapack, Honda Psychometry, Colour Prediction, dan Menu Prediction.

Semua karya tersebut bukan sekadar hiburan visual, melainkan media komunikasi brand yang dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam bagi pelanggan.

Di luar dunia sulap, Mbah Dragon dikenal sebagai sosok multi talenta. Ia merupakan dosen praktisi di Undana Kupang, yang mengajar Teknologi Pengolahan Kelor.

Namun, kiprahnya tidak berhenti di bidang akademik. Ia juga memiliki pengalaman profesional panjang di dunia korporasi, mulai dari Astra, TVS Indonesia sebagai Chief Marketing Officer (CMO), hingga menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) NSS Group.

Semua pengalaman tersebut membentuknya menjadi figur unik yang mampu memadukan ilmu pengetahuan, strategi marketing, dan seni sulap menjadi satu kesatuan konsep kreatif yang disebutnya Magic Marketing Concepts.

Konsep tersebut terbukti mampu meningkatkan penjualan, profit, dan pangsa pasar berbagai perusahaan yang telah menerapkannya. Hal inilah yang kemudian membawa Mbah Dragon menjadi tokoh inspiratif, bukan hanya bagi komunitas pesulap, tetapi juga bagi kalangan profesional pemasaran dan akademisi.

Acara penganugerahan Gold Merlin Award tersebut berlangsung meriah dengan kehadiran pesulap-pesulap muda Indonesia yang menunjukkan potensi luar biasa, antara lain Rocky Octori, Joe Sandy sang Master of Magic Number, Jiban, Velin The Great Magician, Robert Stevan The Master, Steve Marcello, dan Griselda Slovanska.

Penampilan mereka menjadi simbol regenerasi dunia sulap Tanah Air yang siap melanjutkan tongkat estafet kehebatan para sesepuh.

Mbah Dragon menyampaikan harapan besar agar konsep Magic Branding yang ia gagas dapat menginspirasi pesulap-pesulap muda untuk tidak berhenti pada dunia hiburan semata.

Ia menegaskan bahwa esensi belajar sulap bukan hanya menghibur orang lain, melainkan bagaimana menjadikan sulap sebagai alat untuk menciptakan nilai ekonomi.

“Belajarlah sulap bukan hanya untuk menjadi penghibur, tapi untuk menjadi magic marketer. Pahami bahwa seni sulap bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas, membantu terapi autisme, bahkan menjadi jembatan menuju inovasi baru di berbagai bidang,” ujar Mbah Dragon kepada media ini.

Mbah Dragon menutup pidatonya dengan kalimat yang menggugah, “Think out of the box with magic. Karena ketika sulap dipadukan dengan ilmu pengetahuan dan strategi pemasaran, maka keajaiban bukan lagi sekadar ilusi — tapi kenyataan yang menghasilkan.”

Dengan penghargaan Gold Merlin Award 2025 ini, Mbah Dragon tidak hanya menorehkan sejarah baru bagi dunia sulap Indonesia, tetapi juga membuka babak baru dalam evolusi seni sulap: dari sekadar hiburan menuju instrumen ilmiah, edukatif, dan ekonomis yang mampu menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia bisnis.*

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini