MANGGARAI NTT – METROPAGINEWS.COM || Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A. meminta agar dalam menyusun kajian lingkungan hidup, hal utama yang dipikirkan adalah generasi yang akan datang harus memiliki kualitas hidup yang sama atau lebih baik dari yang kita alami saat ini.
Hal itu disampaikan Bupati Manggarai saat membuka kegiatan Konsultasi Publik I Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (KLHS RPJPD) Kabupaten Manggarai Tahun 2025 – 2045 di Gedung MCC, Ruteng, hari Rabu, 28 Februari 2024 pukul 09.30 Wita. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pokja KLHS RPJPD Kabupaten Manggarai yakni Dinas Lingkungan Hidup Daerah.
“Hari ini kita bekerja sama untuk menyusun KLHS RPJPD. Apa yang harus kita lakukkan hari ini adalah supaya generesi yang akan datang tetap mempunyai kualitas hidup yang baik seperti sekarang, atau lebih baik lagi,” ungkapnya.
Karena itu dirinya meminta seluruh peserta yang hadir agar berdiskusi secara sungguh-sungguh dengan memperhatikan aturan dan kerangka regulasi, kebijakan pemerintah pusat, dan kondisi saat ini (existing).
Menurutnya, ada tiga tantangan besar dalam penyusunan KLHS RPJPD di Kabupaten Manggarai.
Pertama, tantangan lingkungan hidup yakni perubahan iklim. Kondisi existing di Manggarai, menurutnya, adalah hal yang tidak diantisipasi beberapa tahun sebelumnya termasuk soal pertumbuhan penduduk.
“Saat ini kita mengalami betul (dampak perubahan iklim), misalnya curah hujan pada bulan Februari yang berkurang jauh. Ruteng sepuluh atau lima belas tahun lalu, tidak punya masalah kekurangan air. Sekarang kita mengalaminya. Apa yang kita alami hari ini harusnya sudah ditangani 10 tahun lalu. Pertumbuhan penduduk tidak diantisipasi,” paparnya.
Karena itu dirinya meminta, meski terlambat, tugas bersama saat ini adalah memikirkan cara mengatasinya serta mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung kualitas lingkungan hidup yang baik. “Ini harusnya sudah ditangani sepuluh atau lima belas tahun lalu. Terlambat memang, tapi harus kita lakukan,” tegasnya.
Selain tantangan lingkungan hidup, Bupati Hery juga mengingatkan tentang ketersediaan pangan dan energi sebagai dua tantangan berikutnya.
“Produksi tidak akan selamanya mengimbangi pola konsumsi. Menggenjot produksi juga bukan pekerjaan yang mudah. Maka penting juga untuk mulai mengatur jumlah dan pola konsumsi, termasuk mengatur keragaman pangan. Tidak hanya beras tapi juga pangan lokal, seperti sorgum, jagung, ubi, dan lain-lain,” kata Bupati Hery.
Terkait tantangan di bidang energi, dirinya menjelaskan bahwa saat ini sebagian besar elektirifikasi di Kabupaten Manggarai sudah menggunakan sumber geothermal.
“Kita sudah 100% elektrifikasi dari pendekatan desa/kelurahan. Sekarang kita bergerak ke pendekatan kampung. Dan ini harus disuplai oleh sumber-sumber yang ada dari dalam (Kabupaten Manggarai). Karena itu mari kita dukung ketersediaan listrik dengan sumber geothermal ini,” harapnya.
Terhadap semua tantangan itu, Bupati Manggarai meminta seluruh peserta Konsultasi Publik I KLHS RPJPD untuk mendiskusikannya secara serius. Dirinya berharap, diskusi yang difasilitasi oleh Pendamping Ahli dari LP2M ITN Malang ini akan menghasilkan output yang baik dan produktif untuk penyusunan RPJPD Kabupaten Manggarai 2025 – 2045.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Matias Masir dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Yoakim Jehati, Asisten I Sekda Manggarai Frumentius Do, Ketua Pokja yang adalah Kadis LHD Manggarai Charles Rihimone, pimpinan perangkat daerah dan utusannya, pimpinan dan utusan dari instansi-instansi vertikal, utusan BUMD, perguruan tinggi, filantropis, LSM, dan pelaku usaha.*
JAKARTA - METROPAGINEWS.COM ll Kolaborasi BNN - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Siapkan Generasi Emas Membangun Ketehanan Keluarga. Keluarga...