Status Mitra seringkali menjadi sebuah ” Dilema ” dalam dunia kerja e commerce online, platform platform penyedia layanan online delivery, memang tidak menerapkan aturan kerja yang jelas bagi drivernya, hubungan kerja sebatas Mitra, dan diikat dengan ” Perjanjian Kemitraan ” yang pastinya lebih banyak menguntungkan pihak penyedia aplikasi, dimana posisi driver dengan management saling terhubung satu dan lain karena adanya sebuah sistem kontrak yang disepakati bersama, kedudukan hukum antara Driver e Commerce / Platform Online, dalam status kerja sama kemitraan dengan Perusahaan bersifat ” Sejajar atau Setara ” karena didasarkan bukan atas perjanjian kerja yang tunduk pada UU Ketenagakerjaan, melainkan keduanya terikat pada perjanjian kerja sama kemitraan.
Istilah kemitraan itu sendiri juga tidak secara eksplisit diatur oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ataupun UU No 6/2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang, istilah kemitraan hanya tercantum dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1313, dimana Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mendefinisikan perjanjian sebagai perbuatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengikat dirinya terhadap satu orang atau lebih.
Terlihat para driver online dalam proses antrean membelikan pesanan customer onlinenya, di sebuah resto makanan online di daerah Delanggu
Karenanya tidak ada jaminan kepastian penghasilan, pun asuransi keselamatan kerja, bilamana terjadi kecelakaan/insiden kecelakaan akibat dari operasional pengiriman makanan, dan juga hal lainnya, maka otomatis tanggung jawab penuh justru ada di pihak driver, meskipun belakangan sudah ada kerjasama dengan beberapa platform asuransi, baik pemerintah pun swasta, dalam hal ini pihak penyedia aplikasi delivery online pengantaran makanan, hanya bertindak sebagai pihak ketiga, narahubung antara driver dengan perusahaan asuransinya,
kemudian dalam hal pembayaran asuransi juga langsung dipotong dari upah yang semestinya diterima driver online tersebut setiap kali pengantaran order makanan, faktanya memang ada pemotongan saldo dengan imbal balik buat cover asuransi dan beberapa feedback benefit pada layanan yang terhubung dengan driver, seperti potongan harga servis motor, dan potongan harga ganti oli, pun juga beberapa benefit lainnya.
Namun yang menjadi miris adalah ketika berhubungan dengan insiden kecelakaan, dalam hal ini semestinya ada personil dari management atau perwakilan penyedia aplikasi online, misalnya yang ditugaskan buat mengurus ke lapangan atau TKP kecelakaan, rumah sakit maupun, ke rumah korban, guna mencari titik terang serta menjelaskan terkait prosedur klaim kecelakaan yang sudah menjadi hak driver buat mendapatkannya bila terjadi kecelakaan dalam tugas pengantaran makanan, namun alih alih di jenguk terkadang di telepon atau dikonfirmasi pun tidak, dengan alasan tidak tau menahu, seolah menghindar guna lepas dari tanggung jawab sebagai penyedia aplikasi online.
terlihat pasukan driver online sedang berkumpul di salah satu bc ( Basecamp ) di Delanggu guna mengadakan Kopdar pertemuan rutin anggota komunitas.
Ini adalah masukan buat para penyedia platform pengantaran makanan online, agar menyediakan team khusus yang bertugas mengawal driver nya yang notabene ujung tombak dalam pelayanan pengantaran makanan di masyarakat, bilamana terjadi sesuatu di jalan baik gesekan antar penyedia aplikasi online dijalan, maupun bilamana ada kasus kasus kecelakaan, meski hingga berita ini diturunkan ( 7/11/2024 ) belum ada satupun dari pihak management delivery pengantaran makanan online menjenguk atau menengok saya, mungkin belum ada waktu, dan bukan sebuah keharusan, saya pun juga tidak begitu berharap, namun disisi lain karena saya juga merupakan ketua umum salah satu komunitas driver online pengantaran makanan, semoga hal hal serupa tidak terjadi pada rekan rekan saya yang lain kedepannya, hargailah mereka yang menjadi ujung tombak dalam pelayanan dimasyarakat, tanpa driver aplikasi tidak akan bekerja dengan maksimal, toh meskipun kita hanya sebatas Mitra, namun bilamana ada sedikit perhatian, dan sisi manusiawi, tentu sedikit banyak itu akan berimbas pada pelayanan di masyarakat.
Dalam kasus kasus tertentu memang sudah ada prosedur dan tata cara dalam proses klaim kecelakaan pada saat bekerja, dengan aplikasi online, namun dalam beberapa kejadian juga tak jarang driver online kesulitan dalam proses buat klaim asuransi dan proses penanganan laka, khususnya bagi driver independence atau yang hanya sambilan kerja, biasanya tidak memiliki komunitas, jadi ketika ada terjadi kecelakaan akan sedikit susah guna mendapatkan bantuan medis maupun pengawalan dalam tata cara prosedur klaim asuransi, ini yang harus menjadi catatan buat para penyedia aplikasi pengantaran makanan online e Commerce maupun sejenis.
Rekan rekan sesama driver pengantaran makanan online menjenguk usai operasi di rumah sakit, dan saat di rumah.
Beruntung mungkin bagi driver yang gaul dan banyak kawan, serta ikut sebuah komunitas, namun naas bagi driver yang tidak kenal dunia pergaulan antar sesama driver online maupun komunitas sejenis, karena akan kesulitan dalam beberapa prosesnya bilamana tidak mengetahui alur yang benar dan akurat mengenai perihal asuransi tersebut, hal ini semestinya menjadi edukasi yang terus menerus bagi setiap komunitas driver online maupun bc bc ( basecamp ) driver online agar senantiasa memberikan edukasi terkait kecelakaan dan proses tata cara klaim asuransinya, sebab kondisi saat ini biaya pengobatan dan penanganan kecelakaan di rumah sakit, juga tidaklah murah, sementara kalau driver adalah orang yang cukup mampu, mungkin tidak masalah, yang menjadi masalah adalah ketika sudah tidak mampu, tidak tahu jalan dan prosedur, pun juga tidak memiliki komunitas dalam pergaulan onlinenya ini akan berakibat parah sekali, beruntung pada kejadian laka yang saya alami saya sebelumnya telah mendaftar BPJSTK mandiri, hal ini yang pada akhirnya menyelamatkan saya dalam hal mengcover biaya operasi dan perawatan, sementara dari pihak asuransi yang notabene kita selalu dipotong saldo tiap kali dapat orderan online, justru tidak ada kejelasan bagaimana tata cara dan prosedur klaimnya karena tidak ada pihak kantor yang memberitahukan dengan jelas bagaimana proses dan cara mengklaimnya.
Terlihat sorang driver online salah satu platform online sedang dalam proses mengantarkan makanan kepada customer
Sebab dijalan kita tidak tahu akan terjadi apa, dan hari apes tidak ada di kalender, karenanya back up asuransi memang sangatlah dibutuhkan sebelum memulai sebuah aktivitas pekerjaan, terkadang kita sudah berhati hati namun orang lain yang tidak hati hati, kita juga bisa kena dampaknya dan mengakibatkan kecelakaan karena kelalaian orang lain, itulah pentingnya kenapa harus ada salah satu wakil maupun petugas dalam sebuah instansi, yang bisa melakukan pengkondisian bilamana terjadi kecelakaan baik terhadap driver maupun customernya, bilamana suatu ketika ada insiden yang tidak kita inginkan bersama.
Rekan sesama driver online meski beda aplikasi tetap menunjukan empati dan kepedulian serta perhatiannya driver online yang sedang tertimpa musibah
Dan satu hal hikmah dalam kecelakaan yang terjadi pada diri saya sabtu malam ( 2/11/2024 ) kemarin dimana saat itu sekitar pukul 20.00 wib saya mengalami kecelakaan ketika sedang mencari order online di sekitar daerah timur Gereja Santo Yohanes Rasul Delanggu, saya berserempetan dengan motor dari arah berlawanan, hingga akhirnya motor oleng dan saya terpental serta jatuh dengan posisi lengan terantuk aspal lebih dulu, hal ini belakangan diketahui menjadi penyebab patah tulang bahu kanan saya, menjadi sebuah catatan disini, karena pada saat tersebut saya ditolong oleh masyarakat yang kebetulan melihat kejadian, kemudian saya di bawa menuju ketepian jalan, awalnya saya sudah berteriak kesakitan bahwa jangan dipegang bahu kanan saya namun pihak yang menolong mungkin tidak begitu memperhatikan, sebab dia juga mungkin tidak tahu bahwa ternyata ada tulang yang patah di bahu kanan saya, untuk itulah catatan ini menjadi sebuah edukasi, bahwa dalam hal pemahaman dan penanganan Laka dijalan kita sebaiknya tidak terburu buru buat memindahkan korban, semestinya ditanya dulu bagian mana yang sakit dan dihindari guna bersentuhan langsung dengan bagian tubuh tersebut yang dirasakan sakit, tidak bisa seenaknya kita paksakan untuk di bawa ke pinggir jalan agar tidak membuat luka justru menjadi fatal, jadi memang boleh kita merasa iba dengan korban kecelakaan, namun sebelum berlanjut ke tindak pertolongan pertama memang ada beberapa hal yang semestinya ini bisa menjadi bahan edukasi masyarakat, agar tidak sembarangan dalam melakukan penanganan, sebab untuk kasus kasus tertentu patah tulang misalnya, ketika kita salah dalam memindahkan atau cara menggeser anggota tubuh, ini menyebabkan luka makin dalam dan bisa berakibat buruk, namun begitu saya tetap berterima kasih pada masyarakat sekitar yang sudah sigap membantu, memang sebaiknya bilamana ada lebih dari satu orang diusahakan yang satu mengatur lalu lintas dan yang lain menanyakan bagian mana yang sakit, serta mengurus dan membawa korban ketepian dengan hati hati, bilamana tidak berani lebih baik dipanggilkan pihak pihak yang paham dan tahu terkait tata cara memindahkan korban kecelakaan, demi menghindari luka yang lebih fatal karena salah penanganan dalam memindahkan korban.
Bukan hanya rekan driver online saja, melainkan rekan rekan pers dan juga masyarakat sekitar juga ikut mengunjungi rekan yang sedang mengalami musibah kecelakaan, sebagai kepedulian dan perhatian antar kawan maupun tetangga.
Disamping itu buat bahan Edukasi Masyarakat juga bahwasanya memang Asuransi kesehatan dan terkait bagaimana tata cara atau proses klaimnya ini menjadi penting bilamana terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat, karena sekali lagi hari apes tidak ada di kalender, jadi lebih baik bersiap sedia payung sebelum benar benar ada kejadian yang tak terduga dan tidak kita inginkan, pihak pihak pemangku kebijakan desa maupun pengurus lingkungan setempat juga para medis semestinya memberikan arahan dan edukasi terkait hal ini, mengingat biaya rumah sakit yang tidak sedikit bilamana terjadi sebuah kecelakaan, minimal ketika masyarakat keluar dari rumah maupun didalam rumah sekalipun bilamana sudah memiliki asuransi kesehatan tersebut, setidaknya bisa membantu pada saat membayar pembiayaan rumah sakit, sedikit banyak semoga bisa meringankan korban, karena terkadang, korban sudah jatuh tertimpa tangga lagi, sudah mengalami kecelakaan dari keluarga tidak mampu, masih harus membayar biaya perawatan dan rumah sakit yang tidak sedikit, ini tentu sangat memprihatinkan, di negara yang katanya merdeka ini, namun faktanya ditingkat bawah selalu ada saja terjadi kasus kasus serupa, sedini mungkin upaya kita bersama beserta kesadaran seluruh komponen masyarakat yang ada semestinya mulai tanggap dan memberikan edukasi terkait kesehatan, keselamatan, dan proses tata cara prosedur klaim nya, semoga dari kejadian yang saya alami, bisa ada hikmah buat kita petik bersama untuk makin hati hati dalam beraktivitas dijalan raya, sekian terima kasih.