OPINI – METROPAGINEWS.COM || Perkembangan dan kemajuan teknologi sekarang ini, dapat mentransformasikan sebagaian besar ruang dan tatanan hidup manusia. Perkembangan yang semakin pesat dapat membuat bahasa persatuan, bahasa Indonesia memudar. Perubahan fundamental ini kemudian akan memengaruhi struktur kehidupan masyarakat, khususnya pemuda.
Dalam Perubahan struktur seperti ini, manusia dapat menciptakan teknologi yang canggih dan pemuda tertarik dengan hal tersebut, sehingga pemuda akan lupa dengan tugasnya. Pemuda sangat mudah terpengaruh oleh alat teknologi. dan Salah satu contoh konkritnya adalah handphone. Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara. Dalam handphone tentu terdapat begitu banyak aplikasi yang diminati oleh pemuda sendiri. Hal inilah yang dapat mempengaruhi otak para pemuda.
Pengaruh ini nampak dalam penggunaan aplikasi khususnya media sosial yang ada dalam handphone para pemuda. Terkadang mereka menyalahgunakan segala media sosial yang ada di handphone seperti whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan lain sebaginya. Meskipun kecendrungan para pemuda dalam menggunakan media sosial dapat membawa dampak positif, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negative pun ikut menyertai bahkan lebih besar ketimbang dampak positif.
BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan
Untuk meminimalisir dampak negatif yang sekiranya ada, pemuda harus dididik sejak dini. Pendidikan sejak dini akan meningkatkan pengetahuan, kemampuan sekaligus karakter mereka. Dengan tercapainya hal ini, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan sebagai salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial tidak akan dialami oleh para pemuda.
Dampak Negatif Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja diwajibkan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dampak positif penggunaan bahasa gaul adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah instrumen dalam melakukan komunikasi utama di Indonesia yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia mempunyai bahasa yang majemuk.
Oleh : Frederico P. P. Antitirani
SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo
